UAS Komputer Lanjut (SPSS)
A. SPSS
No
|
Perintah yang harus
dikerjakan
|
Cara
|
HASIL
LAPORAN
|
1.
|
Identiras
Mahasiswa
|
Tulis nama dan NIM
|
Nama :Dini Ardianti
Nim : 102114309
|
2.
|
Pemilihan File :
Bagi yang digit terakhir NIM nya ganjil pilih file Ganjil.rec dan digit
terakhir NIM genap pilih file GENAP.rec
|
File yang dipilih adalah ganjil. Rec
|
Berdasarkan angka NIM terakhir saya, maka file yang akan diolah
adalah GANJIL.
|
3.
|
Jalankan epidata,
pilih menu export. Pilih file sesuai pilihan Anda (genap/ganjil) untuk
dieksport ke SPSS. Setelah di export tutup epidata.
|
Buka epidata,
export ganjil ke spss. Epidata ditutup kembali.
|
File hasil eksport Epidata ke SPSS berekstensi .sps dengan nama file Dini Ardianti
|
4.
|
Jalankan spss dan
buka file syntax yang dihasilkan oleh exporting Epidata, kemudian Run syntax
tersebut. Setelah running selesai simpan file data spss tersebut dengan nama
file Nama Anda sendiri (sesuai dengan nama di absensi )
|
Buka spss , open
data, pilih Dini Ardianti, lalu open syntax , edit, run all, lalu
simpan dengan nama Dini Ardianti
|
File syntax Dini Ardianti dieksport ke SPSS dan disimpan dengan nama Dini Ardianti dan ekstensi .sav.
|
5.
|
Periksa file data yang dihasilkan meliputi jumlah semua
field, jumlah record, jumlah field kategorik dan jumlah field numerik
|
Lihat di variabel view lalu hitung
|
File data [Dini Ardianti] berisi 39 field dan
8390 record. ata kategorik sebanyak 19 field dan numerik
sebanyak 20 field (sebelum di hapus beberapa field yang tidak penting). Sesudah
di hapus dan di olah berjumlah 31 field,
kategorik 19 field, numerik 12 field.
|
6.
Simpan file syntax dengan nama yang sama dengan file data. Pastekan
disini sintax tentang ADD VALUE LABELS variabel didik, kerja, pernah,
ukurtb, fundus, tensi, tfe, tt, akseptor, ksepsi alasan, dan rencana
ini
merupakan value labels dari variable labels beberapa field yaitu :
ADD
VALUE LABELS didik 0 'BH/SD' 2 'SLTP' 3 'SLTA' 4 'P.Tinggi' .
ADD
VALUE LABELS kerja 1 'PNS' 2 'Swasta' 3 'Wiraswasta' 4 'Pedagang' 5 'Buruh/T/N'
6 'Lain2' .
ADD
VALUE LABELS pernah 1 'Pernah' 2 'Tidak' .
ADD
VALUE LABELS ukurtb 0 'Tidak' 1 'Ya' .
ADD
VALUE LABELS fundus 0 'Tidak' 1 'Ya' .
ADD
VALUE LABELS tensi 0 'Tidak' 1 'Ya' .
ADD
VALUE LABELS tfe 0 'Tidak' 1 'Ya' .
ADD
VALUE LABELS tt 0 'Tidak' 1 'Ya' .
ADD
VALUE LABELS akseptor 0 'Tidak' 1 'Ya' .
ADD
VALUE LABELS ksepsi 1 'IUD' 2 'Kondom' 3 'Pil' 4 'Susuk' 5 'Lain2' .
ADD
VALUE LABELS alasan 1 'Masih ingin punya anak' 2 'Dilarang Suami' 3 'Tdk Sesuai
Keyakinan' 4 'Lain2' .
ADD
VALUE LABELS rencana 1 'RS/RSB' 2 'PKM' 3 'Nakes' 4 'Dukun' 5 'Lain2'
.
7.
Periksa field
pendidikan(didik). Jika ditemukan data yang missing atau jenis kategori selain
dari yang legal, delete record yang missing tersebut.
untuk mengcleaning data maka data filed
harus di sortcase dahulu dengam mengklik data pada toolbar SPSS lalu pilih
sortcase, amsukkan variable yang mau di sortcase lalu pilih ascending untuk
mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar atau descending untuk
mengurutkan data dari yang terbesar ke yang terkecil lalu klik OK. lihat pada
colom field yang mau di cleaning, kalau ada data yang missing maka itu harus di
delete. untuk lebih jelas berapa data yang ahrus di delete maka kita perlu
melihat frekuensinya dengan mengklik analyze lalu pilih descriptif statistic
lalu pilih frekuensi,lalu masukkan field yang mau di lihat dan jangan
lupa untuk data numerik jangan ceklist display data, kalo untuk data kategorik
harus di ceklist dan OK. akan keluar output data dan kita bsia lihat berap
jumlah data yang missing dan data yang tidak legal. nah, dari sana kita bisa
mengetahui berapa jumlah data yang harus di delete/di cleaning. jumlah record
sebelum didelete 8390 record dan sesudah didelete yang missing tersisa 8380
record.
8. Periksa field kerja, jika ditemukan
data missing delete smua record yang field [kerja] nya missing. Analyse –
descriptive statistik – fekuensi – kerja –ok Hapus data yang missing : data –
sort case – kerja ascending – ok. Delete yang missing. sebelum kerja yg missing
adalah 8380 dan setelah field kerja dicleaning adalah 8378 record
9.Lakukan
cleaning data untuk variabel tekanan darah sistolik dengan batasan data yang
sah (valid)nya adalah 100-300 mmHg, artinya record kurang dari 100 dan lebih
dari 300 didelete. Transform – recode into diffrent variabel – td sistolik -
masukkan batasan 100 300 – continue – paste
Hapus data yang missing : data – sort case – TD sistolik ascending ok.
Delete yang dibawah 100 dan di atas 300. sebelum di delete sistol yang missing adalah sebanyak 8378
record dan setelah dilakukan penghapusan field sistol yang missing tersisa 7127
record
10.
Lakukan hal yang sama dengan soal nomor 9 untuk variabel
tekanan daarah diastolik [diastol] dengan batasan 60-150 mmHg. Transform –
recode into diffrent variabel – td diastolik - masukkan batasan 60 – 150 –
continue – paste Hapus data yang missing
: data – sort case – TD diastolik ascending – ok Delete yang dibawah 60 dan di
atas 150. sebelum
di delete diastol yang missing adalah sebanyak 7127 record dan setelah
dilakukan penghapusan field diastol yang missing tersisa 6956 record
11. Periksa kembali NIM Anda
:
Catat angka 2 digit terakhir NIM Anda
Jika digit terakhir Anda adalah Ganjil, kerjakan soal nomor 12.a dan 12.b dan bila digit terakhir NIM Anda genap kerjakan soal nomor 13.a dan 13.b . Ganjil maka mengerjakan no 12 digit terakhir
Catat angka 2 digit terakhir NIM Anda
Jika digit terakhir Anda adalah Ganjil, kerjakan soal nomor 12.a dan 12.b dan bila digit terakhir NIM Anda genap kerjakan soal nomor 13.a dan 13.b . Ganjil maka mengerjakan no 12 digit terakhir
2 digit terakhir NIM saya adalah : 09
1 digit terakhir adalah : 9 Ganjil
1 digit terakhir adalah : 9 Ganjil
12. a. Sort field tinggi badan ibu [tb] dengan sort order
b. Delete sebanyak 100 record
dimulai dari recor 2 digit NIM Anda. Data – sort case – tb
–ascending – ok
Delete dari 9
sampai 100
Jumlah record tersisa setelah di delete sebanya 100 recor
mulai dari 2 digit NIM adalah 6856 record
13.---
14. Buat tabel distribusi frekuensi untuk
variabel Pendidikan [didik] dan berikan komentar singkat !
caranya yaitu klik Analyse – descriptive
statistik – frekuensi – didik –ok.
maka
kita bisa melihat berapa banyak ibu-ibu yang berpendidikan SD/BH,SMP,SLTA atau
P. Tinggi. Dari tabel distribusi frekuensi
pendidikan formal ibu dapat di simpulkan bahwa kebanyakan ibu balita berpendidikan
tinggi yaitu berpendidikan SLTA dan Perguruan tinggi. Hanya 2.9% (197 orang)
ibu yang berpendidikan BH/SD dan 10.4% (716 orang) ibu yang
berpendidikan SLTP.
15. Sederhanakan
kategori pendidikan menjadi tinggi dan rendah, dimana pendidikan tinggi adalah
SLTA ke atas. Pastekan lebih duluu perintah transformasi ke syntax sebelum di
OK kan atau sebelum di-run kemudian hitung distribusi frekuensi kategori
pendidikan yang sudah disederhanakan tersbut. Pastekan disini syntax
transformasi field didik, kemudian pastekan hasil distribusi frekuensinya di
bawah syntax yang bersangkutan.
untuk melihat berapa banyak prevalensi
ibu-ibu yang berpendidikan tinggi atau rendah maka kita harus
mengkategorikannya terlebih dahulu, yaitu dengan recode into different variabels.
langkah pertama kita klik transform lalu pilih transform into different
variables, lalu masukkan field yang mau di kategorikan, lalu buat apa nama
field yang baru (didik1) dan jelaska pada kolom di bawah nama field
tersebut(pendidikan formal ibu). lalu klik if old new value lalu isi old value
dan new value sesuai dengan ketentuan yaitu 1 apabila pendidikaan rendah (SD/BH
dan SMP) serta 2 untuk pendidikan tinggi. maka jangan lupa klik add dan OK lalu
klik paste, otomatis dia kan terpastekan pada syntax
RECODE
DIDIK
(0=1) (2=1) (3=2) (4=2) INTO didik1 .
VARIABLE
LABELS didik1 'pendidikan formal ibu'.
ADD
VALUE LABELS didik1 1 'Rendah' 2 'Tinggi'.
EXECUTE
.
lalu
jangan lupa di run current dan frekuensikan dengan cara yang sudah di jelaskan
di atas. dari sana kita bisa melihat berapa persen prevalensi ibu yang
mempunyai pendidikan tinggi atau rendah. dan hasilnya adalah Dari
tabel di atas dapat disimpulkan bahwa lebih dari separuh ibu balita
berpendidikan tinggi yaitu 86.7% dan hanya 13.3% ibu balita yang berpendidikan
rendah.
16. Lakukan
cleaning data fiel kategorik lainnya seperti : darah, pernah, akseptor, alasan
dan rencana seperti mengerjakan soal nomor 7 di atas Laporkan perubahan jumlah
record sebelum dan sesudah melakukan cleaning masing untuk 5 field yang Anda
cleaning. Analyse –
descriptivr statisric – frekuensi – darah – ok. Jika ada yang missing delete (
dengan melihat jumlah yang konsisten ), caranya data – sort case – darah –
ascending – ok. Begitu juga dengan field pernah, akseptor, alasan, dan
rencana.
- darah
data sebelum di cleaning 6856. data sesudah d cleaning 6852
- pernah
data sebelum di cleaning 6852. data sesdah di cleaning 6851
- akseptor
data sebelum di cleaning 6851. data sesudah di cleaning 6845
- alasan
data sebelum di cleaning 6845. data sesudah di cleaning 6843
- rencana
data sebelum di cleaning 6843. data sesudah di cleaning 6787
17. Lakukan
cleaning data lanjutan untuk field di bawah ini dengan batasan sbb :
- Kadar Hb : 6,0 - 17,5 mg/dl
- Tinggi badan 135,0 - 180 cm
- Berat Badan : 35,0 - 80,0 kg Laporkan perubahan data sebelum dan sesudah cleaning data 3 variabel tsb (Hb, TB dan BB). Jumlah record dibuat masing-masing field yang dicleaning. Caranya:
data – sort case – kadar Hb – ascending – ok, jika tidak sesuai ketentuan delete
- Kadar Hb : 6,0 - 17,5 mg/dl
- Tinggi badan 135,0 - 180 cm
- Berat Badan : 35,0 - 80,0 kg Laporkan perubahan data sebelum dan sesudah cleaning data 3 variabel tsb (Hb, TB dan BB). Jumlah record dibuat masing-masing field yang dicleaning. Caranya:
data – sort case – kadar Hb – ascending – ok, jika tidak sesuai ketentuan delete
data – sort case – TB – ascending – ok, jika tidak sesuai
ketentuan delete
data – sort case – BB – ascending – ok, jika tidak sesuai
ketentuan delete
hasil :
- kadar Hb
data sebelum di cleaning 6787. Data sesudah di cleaning 6762
- TB
Data sebelum di cleaning 6762. Data sesudah di cleaning 6759
- BB
Data sebelum di cleaning 6759. Data sesudah di cleaning 6743
18. Lakukan langkah
cleaning data terakhir untuk melihat konsistensi antar field yang saling
berhubungan, yaitu antara pernah memeriksakan kehamilan [pernah] dengan
frekuensi pemeriksaan kehamilan. Sampel yang pernah memeriksakan kehamilan
frekuensinya minimal 1 dan tak boleh kosong. Sampel yang tak pernah
memeriksakan kehamila maka frekuensi pemeriksaannya harus missing Tuliskan
langkah-langkah melakukan cleaning data untuk mengecek konsistensi ini dan
tulis juga perubahan record yang terjadi (record inconsistensi harus didelete).
- Data pernah memeriksakan kehamilan d sortcase ascending. Lalu di lihat field pernah memeriksakan kehamilan. Apabila isi fieldnya 1 maka fkrekuensi (Kali) harus terisi dan tidak boleh nol atau missing, sedangkan jika field pernah di isi angka 2 maka field frekunsi (kali) harus missing. Apabila ditemukan hal yang tidak sesuai dengan aturan maka harus di delete.
- Jumlah data sebelum di cleaning yaitu 6743. Data sesudah di cleaning yaitu 6575.
19.
sort case field pernah memeriksakan kehamilan lalu liat
field 5T jika 2 berarti tidak pernah memriksakan kehamilan berarti 5T harus 0.
Setelah itu frequensi kan 5T untuk mengetahui missing setelah dapat delete
missing.
- Data pernah, fundus, ukurtb,tensi,tfe dan tt di sortcase ascending lalu di lihat fieldnya. Apabila isi field pernah 1 maka 5T harus terisi dan apabila isi field pernah 2 maka 5T harus 0. Apabila ada yang missing di hapus dan apabila ada yang tidak sesuai aturan maka di delete saja.
- Jumlah data sbeleum di cleaning 6743. Data sesudah di cleaning 6411.
20.
Sort case field akseptor lalu liat field nya jika 0 filed
ksepsi, dan N5E harus kosong dan field alasan tidak berKB dan alasan lain tidak
ber KB harus terisi.
- Data akseptor, ksepsi dan alasan tidak berKB di sortcase ascending lalu dilihat fieldnya. Apabila field akseptor di isi 0 maka kspesi dan N5E harus disi sedangkan alasan tikda berKB harus kosong. Begitu juga sebaliknya. Apabila ditemukan data yang tidak sesuai aturan di delete
- Jumlah data sebelum di cleaning 6411. Data sesudah di cleaning 6304.
21.
Pastekan semua syntax
yang berhubungan dengan compute IMT dan pengkategoriannya disini, kemudia
paste-kan output frekuensi kaegori IMT yang sudah Anda buat dengan disertai
komentar seperlunya di bawah masing-masing tabel output.
*perhitungan
IMT Ibu.
COMPUTE
IMTIbu = bb / ((tb / 100) * (tb / 100)).
VARIABLE
LABELS IMTIbu 'IMT Ibu Hamil'.
EXECUTE.
*perhitungan
IMT Anak Balita.
COMPUTE
IMTanak = weight / ((tb / 100) * (tb / 100)).
VARIABLE
LABELS IMTanak 'IMT Anak Balita'.
EXECUTE.
RECODE
IMTIbu
(Lowest thru 16.9=1) (17.00 thru 18.5=2) (18.6 thru 25=3) (25.1 thru 27=4) (27.1 thru Highest=5) INTO
imt15.
VARIABLE
LABELS imt15 'IMT Ibu Hamil'.
ADD
VALUE LABELS imt15 1 'Sangat Kurus' 2 'Kurus' 3 'Normal' 4 'Gemuk' 5 'Obesitas'.
EXECUTE.
RECODE
IMTanak
(Lowest thru 16.9=1) (17.0 thru 18.4999999=2) (18.5 thru 25.0000001=3) (25.0 thru 27.0=4) (27.001 thru Highest=5) INTO
imta5.
VARIABLE
LABELS imta5 'IMT Anak Balita'.
ADD
VALUE LABELS imta5 1 'Sangat Kurus' 2 'Kurus' 3 'Normal' 4 'Gemuk' 5
'Obesitas'.
EXECUTE.
RECODE
IMTIbu
(Lowest
thru 18.5=1) (18.6 thru 25=2) (25.1 thru Highest=3) INTO imt13.
VARIABLE
LABELS imt13 'IMT ibu'.
ADD
VALUE LABELS imt13 1 'kurus' 2 'normal' 3 'gemuk'.
EXECUTE.
RECODE
IMTanak
(Lowest thru 18.4999999=1) (18.5 thru 25.0000001=2) (25.0 thru Highest=3) INTO
imta3.
VARIABLE
LABELS imta3 'IMT anak balita'.
ADD
VALUE LABELS imta3 1 'kurus' 2 'normal' 3 'gemuk'.
EXECUTE.
prevalensi
IMT ibu hami :
a.
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa prevalensi ibu yang sangat kurus hanya
4%. Sebanyak 91.3% IMT ibu normal.
b.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hanya 2.9% ibu yang mempunyai IMT kurus,
dan 5.7% ibu memiliki IMT gemuk dan 91.3% ibu memiliki IMT normal.
B. Analisa Bivariat
untuk
membuat analisa bivariat perlu melakukan 7 langkah yaitu :
1. tentukan variabel independen dan
dependen sesuai dengan tujuan penelitian
2. tentuka nama field dari variable
tersebut
3. tentukan apakah variable tersebut
trgolong ke numerik atau kategorik
4.tentukan uji yang harus dilakukan.
apabila keduanya variable merupakan data kategorik maka di lakukan uji
chi-square dan jangan lupa membuat HO pengujiannya. apabila numerik dengan
kategorik(>2 kategori) maka harus melakukan uji anova, apabila numerik dan
kategorik (2 kategori) maka dilakukan uji t-test, dan apabila keduanya numerik
maka dilakukan uji korelasi.
a. Cara melakukan uji chi-square yaitu
dengan mengklik analyze, pilih descriptif statistic, pilih crosstab. lalu
masukkan variablenya dan pilih statistik lalu ceklist chi-squarepada sudut kiri
atas lalu OK.
b. Cara melakukan uji t-test yaitu dengan
klik analyze, compare mean lalu klik independent sample t-test. pada test
variable yang di masukkan adalah data numerik dan grouping variable data
kategorik lal tetapkan pengkategoriand dengan mngklik define group misalnya 1=
tinggi 2 =rendah. lalu klik OK
c. Cara melakukan uji Anova yaitu dengan
klik analyze, pilih omapre mean dan pilih one-way Anova. masukkan
variblenya dan jgan lupa klik post hoc untuk mengklik bafferoni dan klik OK.
5. apabila salah satu varible merupakan
variable numerik maka harus di lakukan uji nomality dengan cara klik analyze,
pilih descriptive statistic lalu pilih explore dan masukkan variable lalu klik
plots dan ceklist normality plots with t-test dan klik histogram untuk melihat
sebaran datanya.lalu pada statistik ceklist outlier untuk melihat data extrim
lalu klik OK.
6.
lalu lihat hasil uji
7.
buat bahas dan buat kesimpulan serta bandingkan dengan penelitian terdahulu
hasil
:
A. Tujuan penelitian : untuk mengetahui
hubungan antara pendidikan dengan pekerjaan yang dimiliki
responden.
1. tingkat pendidikan →
indep.v
jenis pekerjaan → dep.v
2. pendidikan
→ didik
jenis pekerjaan → kerja
3. didik
→ kategorik
pekerjaan → kategorik
4. uji →
uji chi-square karna data kedua variable merupakan data kategorik. Makin tinggi
tingkat pendidikan makin tinggi pekerjaan. HO pengujian : tidak ada perbedaan
proporsi ibu yang memiliki perkejaan antara ibu yang tamat SD,SLTP,SLTA dan
Perguruan Tinggi.
5. hasil uji
P<0.05 maka HO ditolak
“ ada hubungan antara tingkat
pendidikan ibu dengan pekerjaan yang dimiliki”
B. Tujuan penelitian
: untuk mengetahui
hubungan antara pekerjaan ibu dengan kontrasepsi yang dipakai.
1. Pekerjaan
ibu →indep. V
Kontrasepsi yang di pakai → dep.v
2. Pekerjaan
→ kerja
Kontrasepsi → ksepsi
3. Pekerjaan
→ kategorik
Ksepsi → kategorik
4. Uji → uji chi-square. Karena kedua
variable merupakan variable kategorik. HO pengujian : Tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan kontrasepsi yang dipakai.
5. hasil uji
P<0.05. maka HO di tolak. Ini berarti ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan
kontrasepsi yang dipakai.
C. Tujuan penelitian : untuk
mengetahui hubungan antara pemberian tablet Fe dengan kadar hemoglobin dalam
darah
1.
Pemberian tablet Fe →indep.v
Kadar Hb → dep.v
2.
Pemberian tablet Fe → TFE
Kadar Hb → Hb
3.
TFE →kategorik
Hb → Numerik
4.
Uji → uji independent sample t-test. HO
pengujian adalah tidak ada perbedaan rata-rata yang siginifikan antara
pemberian tablet Fe dengan kadar Hb.
5. Uji normality → data
berdsitribusi TIDAK normal
D. Tujuan penelitian
: untuk mengetahui hubungan antar
pendidikan dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan
1. Pendidikan
→ indep.v
Pemeriksaan kehamilan
→ dep.v
2.
Pendidikan → didik
Pemeriksaan kehamilan
→ kali
3.
Didik → kategorik
Kali → numeric
4.
Uji → uji Anova. HO pengujian adalah tidak ada perbedaan rata-rata yang
signifikan antara ibu yang memiliki tingkat pendidikan (SD,SLTP,SLTA dan
Perguruan Tinggi) dengan frekuensi ibu memeriksakan kehamilan.
5.
Uji normality → data berdistribusi normal
6.
hasil uji
P
< 0.005 maka HO ditolak. Itu berarti ada perbedaan rata-rata yang signifikan
antara pendidikan ibu dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan
E. Tujuan penelitian : untuk
mengetahui hubungan antara umur ibu dengan tekanan darah sistolik
1.
Umur ibu → indep. V
Tekanan darah
sistolik → dep. V
2.
Umur ibu → umur
Tekanan darah
sistolik → sistol
3.
Umur → numeric
Sistol → numeric
4. Uji kolerasi spearman.
Makin tinggi umur seseorang maikn tinggi tekanan darah sistoliknya. Ho
pengujian Tidak Ada Korelasi antara umur ibu dengan tekanan darah sistoliknya
5.
Uji normality : data berdistribusi normal
6.
hasil uji
Nilai kolerasi 0.79.
maka arah positif berkekuatan kuat. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan /
kolerasi yang kuat antara umur ibu dengan tekanan darah sisitoliknya.
C. Pengolahan Status Gizi
Lagkah-langkah
dalam menghitung prevalensi sifat masalah gizi :
1.
Save as dan SPSS ke format dbase IV
2.
Buka WHO Anthro dan menggunakan menu Nutritional survey
baca data DBF, kemudian olah sesuai prosedur yang sudah di pelajari
3.
Pilih semua baris dan copy ke Clipboard dan pastekan di
Excel. Edit nama field dan hal-hal lain yang perlu di edit, kemudian simpan ke
format Excel 97-2003
4.
Buka SPSS dan baca file yang berformat XLS, setelah
terbaca simpan
5.
Lakukan trasformasi data untuk membuat klasifikasi
status gizi 3 indeks yang tersedia datanya (BB/TB, TB/U, BB/U). langkah ini
bisa di persingkat dengan me-run syntax yang sudah didapatkan sewaktu kuliah. Hitung
prevalensi statsu gizi dengan perintah frequencies dan pastekan hasilnya.
6.
Hitung prevalensi sifat masalah gizi (akut dan kronis,
kronis,akut dan normal). Cara tercepat melakukannya adalah me-run syntax yang
di hasilkan pada praktek dalam perkuliahan. Hasil prevalensinya di pastekan
disini.
Hasil :
1. 1. Klasifikasi
status gizi menurut BB/TB
ddari hasil yang di dapatkan, ditemukan bahwa sebanyak 21.3% anak berstatus Sangat kurus dan 22.7% anak berstatsu gemuk. prevalensi anak berstatus Gizi normal yaitu sebanyak 49.7%
42. Klasifikasi status gizi menurut TB/U
ddari hasil yang di dapatkan, ditemukan bahwa sebanyak 24.2% anak berstatus sangat pendek dan hanya 18.2% anak berstatus tinggi. sedangkan prevalensi anak berstatus normal sebanyak 49,8%.
33. Klasifikasi status
gizi menurut BB/U
ddari hasil yang di dapat, ditemukan bahwa sebanyak 21,4% anak berstatus gizi buruk dan lebih dari seaparuh anak berstatus gizi baik yaitu sebanyak 56,6%.
44. Akut dan Kronis
ddari hasil yang di dapat, ditemukan hanya 9.4% anak yang dinyatakan menderita kekurangan gizi akut dan kronis dan lebih dari separuh anak berstatus gizi normal yaitu sebanyak 56.7%.
Ceritakan semuanya disini. Perintahnya, cara mengerjakan dan hasilnya. Hasil juga dinarasikan, tidak perlu dipastekan output SPSS, akan tetapi komentar tentang output disajikan disni. Baru terakhir untuk melihat hasil selengkapnya di- link- kan ke file di ziddu.com. Silahkan diperbaiki kembali sampai semuanya sempurna
BalasHapusaslm. sudah dini perbaiki pak..
Hapusaslm. sudah dini coba perbaiki lagi pak. maav pak dini masih ada kesalahan dalam menyelesaikannya..
BalasHapus